[Book Store] Mendapatkan Apa yang Diinginkan

Frau melangkah memasuki toko buku bersama Rai. Wooww, luas juga~ Meskipun agak kuno sedikit. Jadi makin semangat beli buku nih!

'Ingat dompet Frau, ingat dompet...' batin Frau menenangkan dirinya. Sepertinya dia harus mulai menabung dari sekarang nih.

"Jadi... mau ketemu pemilik toko dulu, Rai-kun?" tanya Frau. "Sekalian saja kutemani kalau kau mau"

Ah, bau ini. Bau kesukaannya setelah aroma cokelat.

Aroma buku baru, aroma tinta.

"Jadi... mau ketemu pemilik toko dulu, Rai-kun? Sekalian saja kutemani kalau kau mau."

"Oh, boleh... langsung aja yuk, kalau begitu. Aku belinya nanti saja," kata Rai. Kemudian ia bertanya pada salah satu pegawai dimana letak ruang managernya.

"Oh, di sana. Terima kasih," ucap Rai pada pegawai itu yang dibalas anggukan juga. "Yuk, Fura."

Rai berjalan ke arah yang tadi ditunjukkan pegawai itu.

"Oh, boleh... langsung aja yuk, kalau begitu. Aku belinya nanti saja,"

"Ok" balas Frau singkat. Lalu setelah Rai bertanya pada pegawai itu, Frau berjalan mengikuti Rai.

Mereka sampai di ruangan yang dituju. Rai membaca label di pintu tersebut.

"Eh, Fura... kau bisa tunggu di sini?" tanya Rai, "Aku akan masuk sendiri saja, atau kau mau ikut daftar jadi part-timer?"

"Eh, Fura... kau bisa tunggu di sini?"
"Aku akan masuk sendiri saja, atau kau mau ikut daftar jadi part-timer?"

"Ah, gak usah, aku tunggu disini aja... Aku sudah punya pekerjaan kok di Mini Mart apartemen" tolak Frau halus.

Oh, minimart apartemen... tunggu. Berarti, dia kerja di Al'Loggio??!!
How can... oh, enak sekali dia. Nggak perlu jalan keluar-keluar apartemen. Aah, kapan-kapan aku mau minta kortingan... Hehehe.

"Ya, sudah... Aku ke dalam dulu, ya."

Rai mengetuk pintunya tiga kali, dari dalam terdengar jawaban. Ia membuka pintunya dan mendapati sosok yang disebut 'manager'.

Setelah beberapa lama di dalam, negosiasi berhasil. Ia mendapatkan pekerjaan yang ia inginkan sejak kelas 1. Dengan jam kerja mulai pukul 5 pm-9 pm, lumayan lah untuk mendapatkan uang tambahan. Daripada bimbel untuk mempersiapkan dirinya yang sudah kelas 3 itu, ia lebih memilih untuk kerja sambilan.

Lalu setelah lulus apa yang akan dia lakukan?

Papa dan Mama nggak memaksa. Kalau mau kuliah, silakan, nanti bisa dibiayai. Tapi kalau mau kerja, juga nggak apa-apa, asal pekerjaannya nggak aneh-aneh.

Dan Rai memilih kerja dulu. Baginya kuliah bukan jaminan untuk bisa sukses... Kalau akhirnya nganggur juga, untuk apa kuliah? Nanti saja, biar dia kuliah dengan uangnya sendiri.

Setelah mengucap salam pada sang manager, ia keluar dan menutup pintu.

Rai mengacungkan jempol kanannya dan nyengir pada Frau.

[Nyah~ avanyah Rai kereeenzzz~ ]

"Ya, sudah... Aku ke dalam dulu, ya."

Frau mengangguk. Setelah Rai ada di dalam, Frau memilih untuk baca-baca sebentar replika Death Note yang juga berfungsi sebagai notes pribadinya, sekedar mengecek ulang isinya. Gak bakal lama ini....

Benar saja, tak berapa lama kemudian, Rai keluar. Cengiran dan acungan jempolnya sudah menjelaskan apa yang terjadi.

"Dapat? Baguslah... Selamat ya~" kata Frau sambil tersenyum. Ditutupnya replika Death Note yang sudah diceknya ulang. Bagus, tak ada selipan yang hilang ataupun catatan yang terhapus.

[alamak >< begitu dikatain keren... thanks ya ^^]

"Nah, kita beli buku, yuuk! Tadi aku sudah mengincar targetku~," ujar Rai riang, berjalan menuju bagian buku baru. "Fura mau beli apah?"

Frau memasukkan bukunya ke dalam tas pinggang.

"Hmm... apa, ya?" Dia mikir.

"Mengingat kocekku, aku beli novel And Then There Were None saja deh. Penasaran ceritanya" kata Frau akhirnya. Wow, keajaiban dia beli novel daripada komik. Maklum sih, akhir-akhir ini dia memang sedang tertarik pada cerita detektif.

Baiklah, kali ini dia mau membeli dua atau tiga komik baru.

Segera ia menuju bagian komik baru dan mengambil dua komik yang sudah jadi incarannya daritadi. Sementara Frau masih berada di rak novel, ia membayar duluan ke kasir. Setelah itu ia menunggu Frau di dekat kasir.

'Yak, ini dia' batin Frau senang begitu mendapatkan novel tersebut. Walaupun sebenarnya dia tak perlu cemas, orang jarang mencari novel itu jadi pasti setidaknya masih tersisa 1.

Frau segera beranjak menuju kasir, dimana Rai masih menunggunya. Rupanya dia membeli komik. Frau pun membayar novel pilihannya (50 G!! What the??) dan kemudian dengan Rai beranjak keluar dari toko buku.

[Closed~]