this is it....

Zelva cengo begitu ia berada di dalam lobby.
bangunan luas nan megah itu membuat mulutnya menganga dan matanya melotot tak percaya.

"Frau...serius kamu tinggal di sini....?"

lalu ia mengorek- ngorek isi dompetnya

'mama sama papa gimana sih...ngasih uang pas pasan...
uang hasil kerjaku 'kan pasti nggak cukup buat tinggal di apartemen semewah ini'

"nggg...Frau.... untuk apartemen semewah ini kayaknya aku ga punya uang deh buat nyewanya...
Aku cari apartemen lain aja ya..?"

[OOT: Cat: 1 Gold= 1000 rupiah ]

Begitu Frau, Rai, dan Zelva sampai di lobi, Zelva cengo.

"Frau...serius kamu tinggal di sini....?"

"Hm? Iya... Haha" balas Frau sambil tertawa kecil. Dia maklum, pasti Zelva shock akan kemegahan apartemen ini.

Dilihatnya Zelva ngecek koceknya.

"nggg...Frau.... untuk apartemen semewah ini kayaknya aku ga punya uang deh buat nyewanya..."
"Aku cari apartemen lain aja ya..?"

"Ehhh... Ga ada apartemen lagi loh selain apartemen ini... Ini kan kota kecil," jawab Frau. "Lagian disini bayarnya cuma 1000 Gold per bulan... Bisa dibilang murah kan?"

Rai angguk-angguk mantap mendengar pernyataan Frau.

"Ya... saking murahnya sampai bikin curiga. Ya, kan, Fura?" tanya Rai pada Frau.

"Eh... Zel...va, kau udah mengurus administrasinya sebelumnya? Atau kau baru mau mengisi formulir penyewaan sekarang?" tanya Rai pada teman Frau itu.

"Kamu nggak usah khawatir... Murah, murah. Toh kalau sudah tinggal sendiri itu kebutuhan hidupnya akan lebih sedikit! Percaya, deh. Di sini kau akan lebih malas keluar-keluar kamar, kecuali kalau kau memang rajin dan niat untuk beli cemilan di mini mart sini..."

"Lagian disini bayarnya cuma 1000 Gold per bulan... Bisa dibilang murah kan?"
1000 gold aja??
Zelva menaikkan satu alisnya,curiga.
Apartemen semewah ini 1000 gold??
Itu mah pake uang dari kerja sambilannya juga udah cukup!
"Ah yang bener?cuma 1000 gold?"

"Eh... Zel...va, kau udah mengurus administrasinya sebelumnya? Atau kau baru mau mengisi formulir penyewaan sekarang?"
"Aku ngurus administrasinya dulu deh kak....Rai..." Lalu ia menoleh kepada Frau.
"Frau,temenin aku ya?"

"Oh, ya sudah kalau begitu." Rai garuk-garuk kepalanya yang nggak gatal. "Kalau gitu aku ke minimart dulu, ya," katanya sambil menunjuk ke satu arah, "Kalau aku belum keluar juga, kalian susul aja kalau mau. Kalau nggak ya... tetep tunggu aku, hehehe "

Kemudian Rai berjalan menuju minimart di Alloggio itu. Ia mau beli cemilan berupa biskuit, wafer, sandwich biskuit.... dan semuanya rasa cokelat. Oh, ya... Rai cinta cokelat...

"Ya... saking murahnya sampai bikin curiga. Ya, kan, Fura?"

"Iya, aku bahkan pernah ngira beneran ada apa-apanya disini" balas Frau, setuju atas perkataan Rai.

"Ah yang bener?cuma 1000 gold?"

Tuh kan, Zelva aja gak percaya.

"Aku ngurus administrasinya dulu deh kak....Rai..."
"Frau, temenin aku ya?"

Astaga?? Frau sempat cengo sedikit. Lalu dia menepuk-nepuk kepala Zelva.

"Ya ampun, Zelva... Memangnya kau masih tak bisa pergi sendiri??"

"Oh, ya sudah kalau begitu."
"Kalau gitu aku ke minimart dulu, ya,"
"Kalau aku belum keluar juga, kalian susul aja kalau mau. Kalau nggak ya... tetep tunggu aku, hehehe "

"Oke, Rai-kun" angguk Frau.

"mm...Permisii mbak....saya mau numpang tinggal di sini...."
Setelah beberapa lama resepsionis itu terlihat nengecek sesuatu,ia berkata' "Lantai 9,kamar no.902"

Setelah mengurus segala macam administrasinya dan berkenalan dengan resepsionisnya(?????) Dia berjalan menuju lift

"Huft...liftnya di mana sih...perasaan gw muter2 ga nyampe - nyampe....
Frau,kau masih di situ kan?Aku di lantai 9 nih...Bantuin aku angkutin koperku dong,sekalian jalan ke lift..muahhahahhahah"

Frau menunggu Zelva menyelesaikan administrasi kepindahannya. Dalam hati, dia senang karena temannya di Alloggio bertambah satu lagi... Teman lama pula.

"Huft...liftnya di mana sih...perasaan gw muter2 ga nyampe - nyampe....
Frau,kau masih di situ kan? Bantuin aku angkutin koperku dong,sekalian jalan ke lift..hhahah"

Kalau seandainya yang Zelva ajak ngomong bukan Frau, mungkin orang yang diajak ngomong sudah bilang, "Mangnya gue babu lo? Bawa aja ndiri!"

"Iya, iya... yuk, liftnya disana... nanti akan kuberitahu Rai-kun untuk datang ke kamarmu...." balas Frau sambil mengangkat koper Zelva, dan mereka berdua pun berjalan menuju lift.

[Closed~]